Cerita Ngentot Bersambung – “Iya Maaa…. Ciello bakal bantuin Mama ngebalas perbuatan Papa Maaa… “
“Eehh…? Tapi kok kamu telanjang bulat Sayang…?” Heran Citra.
“Ooohh… Ini… Ciello juga bakal bantu Mama buat ngedapetin orgasme Maamaaa…. ” Jawab Ciello enteng sambil mecabut jemari tangan Citra yang masih mengobok-obok vaginanya lalu menggantikannya dengan batang penisnya.
“Loooh…? Sayang….? Kamu mau apa…?”
Tak menjawab pertanyaan Citra, Ciello hanya tersenyum lebar sambil menempatkan batang penisnya pada liang senggama ibu kandungnya. Setelah itu, ia memukul-mukul celah kenikmatan yang ada didepannya itu dengan penis panjangnya pelan.
PLEK…. PLEK PLEK… PLEK….
Suara batang penis Ciello yang ditepuk-tepukkan pada pada mulut vagina Citra sebelum akhirnya, ia mengarahkan kepala penisnya tepat pada lubang kenikmatan ibu kandungnya. Dan, tak lama kemudian Ciello mulai mendorongnya maju.
CLEEEEPPPP…
Tanpa pemanasan dan basa-basi, Ciello langsung menjejalkan kepala penisnya yang berukuran jumbo itu kearah liang sempit ibu kandungnya. Membuat Citra yang masih kaget karena keberadaan Ciello makin kaget lagi karena ulah nekat anak kandungnya.
“HUUUOOOHH… SSSHHH…. SAYANG….? … Kookk… ? KAMU MAU APAAA…..?” Kaget Citra begitu mendapati kepala batang penis putranya mulai menyeruak masuk kedalam celah vaginanya.
“Ciello mau bantuin Mama…”
“ASTAGA…..Besar sekali kontol Ciello….” Jerit Citra dalam hati begitu melihat kearah batang kelamin putranya yang mulai terbenam kedalam liang kenikmatannya.
“Uuuhhhh… Heeeeggghhh…. Susah banget masuknya ya Maaa….” Erang Ciello yang merasa begitu kesulitan dalam menembus gerbang pertahanan vagina ibunya.
“LOOOHH.. JANGAN SAYANG… JANGAN SODOKIN KONTOLMU KE MEMEK MAMAA…” Panik Citra sambil berusaha menghalau tubuh putranya maju sembari mendorong mundur perut Ciello sebisa mungkin, “Aaarrgghhh….. Ssshhh…. Jangan sodok memek Mama nak… Sakit Cielloooo…. Kontol kamu KEGEDEAN Sayang…. Memek Mama nggak muaaatt…. Aaarrgghhh… Sakiiitt… Sssshh…”
“Heeeggghhh….. Bentar Maaa… Memek Mama pasti muat kok… Ciello cuman mau bantu Mama ngebales perlakuan Papa…” Seru Ciello yang kemudian mengambil ancang-ancang sebelum merangsek maju, mendorong kepala penisnya kedalam lobang sempit milik ibu kandungnya sekuat tenaga.
CLEEEPEGG… JDUGH…
“Aduuuhhh…. Ssshhh… SAAAKKKIITTTT CIELLOOO…. ” Teriak Citra ketika merasakan ada sesuatu yang melenting keluar dari vaginanya sebelum mendapat tubrukan dari tubuh Ciello.
“Uuuhhh… Aduuhh…. Maaf Maaa…” Ucap Ciello yang ikutan kaget karena melihat penisnya melenting keatas, terlepas dari jepitan liang kenikmatan ibu kandungnya. Buru-buru, putra kandung Citra itu kembali mengarahkan kepala penisnya ke lubang senggama Citra dan menekannya maju,” Bentar maaa.. Ciello masukin kontol Ciello lagi…”
CLEEEPPP..
“Uuugghhh….. Heeegghhhh… ” Erang Ciello yang segera berusaha menjejalkan kepala penisnya lagi secara paksa kedalam vagina Citra dengan kekuatan yang lebih besar daripada sebelumnya, “Lemesin otot memeknya Maa… Biar kontol Ciello bisa masuk…..”
“Ooohhhh… Sayang…..Sakiiittt…. Ssshhh… Jangaaannn sodok memek Mama lagi Sayang… Uuuhhhh… Ssshhh… Kontol kamu tuh kegedeaaann…. ” Rintih Citra sambil terus mencoba menjauhkan tubuh Ciello dari selangkanganya.
Namun rupanya hal itu sia-sia. Karena sekuat apapun Citra berusaha mendorong tubuh Ciello menjauh, tetap saja anak kandungnya itu tak bergeming sedikit pun. Ia masih saja terus mencoba merangsek maju guna menyodok vagina ibu kandungnya kuat-kuat.
“Ciello pasti sudah kehilangan akal sehatnya…” Batin Citra ketika menatap tajam kearah penis kering putranya yang berulang kali bengkok setiap kali didorongnya maju ke liang vagina Citra, “Ciello pasti sudah nggak mampu lagi menahan hasrat birahinya…”
Berulangkali melihat putranya kesulitan untuk menjebol otot vaginanya, membuat Citra pun kasihan karenanya. Apalagi, dengan adanya Ciello, Citra bisa sekalian membalas dendam kepada suaminya sekaligus mendapatkan orgasmenya secepat mungkin.
Sembari menahan rasa sakit pada vaginanya, Citrapun akhirnya pasrah dan membiarkan dirinya menjadi bulan-bulanan Ciello. Hanya saja, Citra harus bermain cantik supaya persetubuhan yang telah lama ia ingin lakukan bersama putranya sendiri tak membuatnya menjadi terlihat murahan dimata Ciello.
Dengan kata lain, walaupun Citra memang berhasrat untuk dapat bersetubuh dengan Ciello dan merasakan kenikmatan dari sodokan penis panjangnya, namun ia harus bertingkah seolah sama sekali tak menginginkannya.
“Uuuhh… Udaaahh… Jangan sodok-sodok memek Mama lagi Sayang… Saaakiitt… Kontolmu terlalu besar buat memek Mama…” Seru Citra yang masih berpura-pura mendorong tubuh Ciello menjauh darinya.
“Yah Mama… Bentaran lagi dooong…. Ini bentar lagi kontol Ciello bisa masuk Maaa….”
“Aduuuhhh… Apaan siiihhh…. Memek Mama tuh udah perih… ” Bohong Citra, “Memek Mama tuh nggak bakalan muat buat disodok kontolmu Sayang… Nih lihat…. Memek Mama sampe merah begini…”
“Kok bisa Sakit sih Maa…?” Heran Ciello yang melihat kepedihan pada wajah ibunya, “Bukannya kontol Papa juga sebesar kontol Ciello Maa..?” Tanya Ciello sambil menepuk-nepukkan batang penisnya ke celah vagina ibunya.
PLEK PLEK PLEK….
“Ooohh… Ssshhh…. Mama juga nggak tahu kenapa Sayang… Sssshhh…”Jelas Citra sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, “Yang jelas… Kontol kamu ini terlalu besar buat memek
Mama….” Tambah Citra sembari menggigit bibir bawahnya, membuat wajah cantiknya makin terlihat begitu menggairahkan.
“Hmmm… Mungkin karena kontol Ciello masih kering kali ya Maa…? Jadi susah masuk ke memek Mama ini…. JUH….”
“Heeehhh… Kok kamu ngeludahin memek Mama…?”
“Hehehe….Biar nggak seret Maaa….” Celetuk Ciello singkat sambil kembali mengambil ancang-ancang guna menyodokkan kepala penisnya ke vagina Citra, “Tahan bentaran ya Maa… Sebentar lagi pasti bakalan terasa enak kok…” Ucap Ciello berusaha menenangkan pujaan hatinya.
CLEEEPPP….
“Aaarrgghh… Aaaduuuhhh… ” Jerit Citra karena sodokan kasar penis putranya, “Udah udah.. STOP CIELLO… Mama nggak mau kamu entotin…” Hardik Citra dengan nada serius namun pelan., “Kalo begini caranya… Itu artinya… Kamu sama aja memperkosa Mama Sayang… “
“Bentar Maaa… HEEEGGGHHH… Ciello pasti bisa ngasih Mama enak kok…. Heeegghh… Bentar lagi Mama pasti ngerasa enak… ” Erang Ciello yang karena birahinya sudah terlalu tinggi, sama sekali tak menggubris keberatan Citra. Malahan, ia terus berusaha melesakkan kepala penisnya kevagina Citra.
CLEPEEGG… JDUGH…
“Aduuuhhh….” Teriak Citra spontan karena lagi-lagi kepala penis Ciello terlepas dari lubang vaginanya dan melesak kebawah, kearah liang anusnya.
“Uuuhhh… Maaf Maaa….” Ucap Ciello yang lagi-lagi gagal mendobrak vagina Citra, “Kok susah banget sih nembusin memek ini…?” Heran Ciello sambil kembali menepuk-tepukkan batang penisnya kelubang kelamin Citra.
Karena sudah berulangkali Ciello gagal menembus vagina sempit Citra, membuat remaja tanggung itu pun memutar otak. Hingga tiba-tiba, Ciello segera merangkul kedua paha Citra dan merapatkannya ketengah tubuh kekarnya.
“Eeehh… SAYANG… ?? KAMU MAU NGAPAIN LAGI…?” Heran Citra panik ketika tiba-tiba tubuh bagian bawahnya terangkat tinggi-tinggi.
“Ciello mau kasih Mama enak….” Ucap Ciello singkat sambil memanggul kedua betis Citra di pundaknya dan kembali menyelipkan batang penisnya ketengah-tengah selangkangan Citra. Menembus paha mulus Citra.
SLEEEPPP…
“Ehhhmmm… Ssshh….Nggak dapet lubang memek Mama… Dapet jepitan bibir memeknya juga nggak apa-apa…” Ucap Ciello sebelum akhirnya ia menggoyang pinggulnya maju mundur dengan kecepatan tinggi
PLAK PLAK PLAK….. PLAK PLAK…
Rupanya, karena sudah merasa putus asa akibat tak berhasil menyelipkan kepala penisnya pada liang vagina ibu kandungnya, Ciello memutuskan untuk menyodok-nyodokan penisnya ke sela-sela antara kedua paha ibunya. Menggesekkan batang panjangnya pada pangkal selangkangan Citra tanpa melakukan penetrasi sama sekali.
PLAK PLAK PLAK….. PLAK PLAK….. PLAK PLAK PLAK….. PLAK PLAK PLAK…..
“Oooohhhh… CIIEEELLLOOO…. STOOOPPP…. Geli baaanget Sayaaang…. Ooohh… ” Seru Citra masih berpura-pura berusaha menjauhkan tubuh Ciello darinya. “Berhenti Sayang… Berhentiiii….”
“Sshhh….Bentar Maaa… Bentaran…. Ssshhhh… Uuhhh… Uuhhh… Uuhhh…Oooohh…” Lenguh Ciello sambil terus menyodok-nyodok pangkal paha Citra. Mulutnya meringis dan matanya merem melek keenakan.
Merasa diperlakukan kasar oleh putra kandungnya, entah kenapa membuat Citra sama sekali tak merasa terganggu. Malah anehnya, ia mulai bisa merasakan nikmat pada pangkal paha dan bibir vaginanya. Terlebih ketika klitoris Citra juga ikut terkena gesekan urat-urat yang ada pada sekujur batang penis putranya, membuat ibu muda itu pun mulai membalas perlakuan kasar Ciello.
PLAK PLAK PLAK….. PLAK PLAK….. PLAK PLAK PLAK….. PLAK PLAK PLAK…..
“Ohhhh… Mamaaaa… Enaaak bangeeet ini Maaaaa…..” Seru Ciello sambil terus menghentak-hentakkan tubuhnya maju mundur pada paha Citra. Menabraki sela-sela paha belakang dan pantat bulat Citra kencang-kencang.
“Kamu iniihh.. Hhhh… Kok… Nakal banget sih Sayang…. Kalo begini caranya…. Uuuhhh… Kamu sama aja memperkosa Mamamu….” Seru Citra lagi sambil terus berusaha melepaskan kakinya dari pelukan kasar Ciello, “Mama nggak bakal memaafkan kamu Sayang…. Hhhh… Nggak bakal…..” Ucap Citra menegaskan, namun dengan nada yang tak menampilkan kemarahan sama sekali. Sehingga membuat Ciello makin bersemangat mempermainkan tubuh ibunya lebih jauh.
” Uuuhhh…. Uuuhhh…. Uuuhhh…. Ciello nggak merkosa Mama kok…. Ssshhh…. ” Jawab Ciello singkat sambil sesekali mengecup paha dalam Citra. Membuat Citra makin merasa kegelian karena tingkah putranya. “Kontol Ciello khan cuman ngegesek pangkal paha Mama aja kok Maaa… Sama sekali nggak ngentotin memek sempit Mama… Uuuhhh…. Uuuhhh….” Jawab Ciello pede dengan nafas yang begitu menggebu-gebu.
” Hhh… Hhh… Hhh…Sama aja Sayang…. Kamu tetep aja merkosa Mama…. ” Balas Citra sengit, “Kamu merperkosa ibu kandungmu sendiri…. Ssshshhh….”
“Maaf Maaa… Tapi ini juga gara-gara Mama…. Uuuhhh…. Uuuhhh….”
“Ssshhh… Gara-gara Mama gimana…?”
“Ya gara-gara Mama manggil-manggil Ciello buat ngentotin Mama… “
“Loohhh…? KAMU DENGER…..?” Kaget Citra.