**Rezeki Tak Terduga Ciello
Cerita Ngentot Bersambung – “Kalo udah ngurusin anak… Nggak pernah bakal bisa kelar…” Ucap Citra dalam hati, “Semakin besar mereka tumbuh…. Semakin banyak pula hal yang harus diurusin….”
Dengan malas, Citra melangkah ke meja riasnya. Duduk di bangku pendek sambil menatap lurus kedepan, kearah cermin rias yang menampakkan wajah cantiknya.
“Ooohh lendir Clara…” Bisik Citra sambil mengamati wajah lepeknya yang baru saja disembur oleh cairan kenikmatan putri kandungnya, “Mama sama sekali nggak nyangka… Kalo kamu juga senakal itu Sayang… Sudah mulai bermain-main dengan kontol Mike… “
“Putri kandungku… Mempermainkan kontol suamiku….”
“Bakal sejauh apa kamu bermain-main dengan ayahmu Sayang…?”
“Ohhh….Clara…Mike…. dan Ciello….Kalian benar-benar membuatku pusing….” Ucap Clara yang kemudian merayap naik ketempat tidur. Berusaha menenangkan kekalutan pikirannya.
“Apa Mike sudah tahu kelakuan mesumku dengan Ciello ya…? Sehingga ia berani berbuat seperti itu bersama Clara…?” Batin Citra berusaha mengkoreksi diri, “Ah… Tapi nggak mungkin… Mike sama sekali tak pernah berada dirumah ketika aku sedang bermesraan bersama Ciello…”
“Tapi… Kalo Mike beneran bisa tahu mengenai hubunganku dengan Ciello… Kenapa ia tak pernah membahasnya sama sekali…? Malahan dia bermain api dibelakangku…?”
“Bermain api….?” Ucap Citra lirih.
“Sama sekali nggak kebayang… Kalo memek Clara yang mungil itu beneran dientot oleh kontol panjang dan besar milik Mike…” Pikir Citra lagi sambil membayangkan segala kemungkinan yang terjadi pada hubungan putri dan suaminya, “Kalau begitu… Apa itu artinya aku juga harus membalas Mike dengan melakukan perbuatan yang sama…? Ngentotin kontol Ciello yang tak kalah besar itu…?”
“Oooohhh.. Kontol Ciello…. ” Lenguh Citra yang tiba-tiba, mulai meraba-raba liang kewanitaannya sambil membayangkan sodokan tajam penis anak kandungnya, “Kalo Mike sampai berani berlaku mesum kepada Clara…. Kenapa aku tidak ya…?” Tambah Citra yang entah kenapa merasa semakin terangsang karena bayangan erotis penis Ciello membelah liang sempit vaginanya
“Sssshhhh… Ciellooo……Gara-gara Papa… Mama bisa ngewujudin kepengenan Mama nih… Oohhh… Disodok kontol besar anak sendiri….. Ehhmm…” Desah Citra yang dengan satu jarinya, mulai mengusap biji klitorisnya yang perlahan mulai membesar. Menggosok dan mencubiti daging mungil yang ada diantara liang bibir kenikmatannya. Semakin lama semakin cepat, cepat dan cepat. Hingga tak memerlukan waktu lama, kecipakan lendir vaginanya mulai terdengar nyaring. Meleleh keluar seiring gerakan kocokan jemarinya keluar masuk di liang peranakannya.
CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK CLOK…. CLOK CLOK… CLOK CLOK…
“Oooohhh…. Ssshhhh… Cielloo…. Sini’in kontolmu Sayang… Mama pengen ngejilat batang panjangmu… Oooohhhh…Ciellooo Saayaaangg…” Lenguh Citra sambil meremas-remas kedua payudaranya. Tak lupa, ia juga memilin sembari menggigit-gigit putingnya pelan.
“Eeehhmmmhhh… Iyaaa Sayang…. Ssshhh…. Ooohhh….. Isep tetek Mama… Iseep… Issep yang kenceng Sayaaang… “Racau Citra keenakan sambil terus mengobel vaginanya sendiri.
CLOK… CLOK CLOK… CLOK CLOK
“Oooohhh… Iyaaa… Iyaaahhh… Terus Saayang… Isep tetek Mama yang kenceng Sayang… Isep yang kenceeng… Ooohhhh…” Sambung Citra yang makin tenggelam dalam gelombang birahinya.
CLOK CLOK CLOK… CLOK CLOK.. CLOK CLOK.. CLOK CLOK..
Tak henti-hentinya, Ibu dua anak itu terus mengocok liang vagina sempitnya dengan kecepatan tinggi, berharap agar kedutan getar birahinya dapat segera ia rasakan dengan nikmat.
Namun aneh. Pada permainan jarinya kali ini, Citra merasa ada sesuatu yang berbeda. Ia merasa jika masturbasinya ini jauh lebih nikmat daripada biasanya. Terlebih ketika ia memikirkan tentang perbuatan mesum Mike ketika mencabuli putri kandungnya, membuat orgasmenya terasa lebih cepat datang. Oleh karenanya, tak jarang Citra lepas kontrol untuk menahan diri supaya tak berteriak karena kenikmatan kobelan jarinya sendiri.
“Ooohhh… Kamu nakal Maasss…. Kamu … Ooohh… Nakal….. Shhhhh…..” Seru Citra terus mengobel vaginanya, “Kamu tega mencabuli putri kandungmu… Oooohhh… Kamu tega menyemprotkan pejuh kontolmu pada putrimu sendiri…. Ooohhh… Kamu nakal Maaasss…..”
CLOK CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK CLOK CLOK CLOK
Semakin nikmat Citra merasakan gelombang orgasmenya datang, semakin kencang pula ia mendesah dan berteriak keenakan. Akibatnya, Ciello yang baru saja selesai membersihkan lantai didekat ruang keluarga, mampu mendengar lenguhan-lenguhan ibu kandungnya yang sedang memacu birahinya itu. Akibatnya, Ciello pun penasaran dan mendekat kearah kamar Citra. Mencari tahu lebih jelas tentang apa yang sedang terjadi pada ibunya. Dan begitu ia sampai didepan pintu kamar Citra, ia mendapati pemandangan yang seketika mampu membuat penisnya tegang kembali.
“ASTAGA… Memek Mamaaa…” Kaget Ciello dengan mata terbelalak menatap suguhan vagina berdaging merah muda tanpa rambut milik Citra yang menghadap tepat kearah pintu. Dengan lutut yang tertekuk keatas membentuk huruf M, membuat Ciello dapat dengan puas melahap semua tingkah mesum ibu kandungnya..
CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK CLOK
“Oooohhh… Maaassss…. Adek bakal balas kamu Maaass…. Adek bakal balaaaasss kaamuuu….” Lenguh Citra sambil terus mengaduk jemari tangannya pada liang beceknya, “Cieeeelllooo…. Sini Sayaannggg… Oooohhh…. Ayo masuk….” Panggil Citra ditengah khayalannya.
Mendengar namanya dipanggil, membuat Ciello mengira jika Citra benar-benar mengajaknya masuk kekamar dan bermain birahi bersamanya. Penis Ciello pun langsung ikutan mengeras melihat kondisi telanjang Citra yang begitu menggairahkan. Membuanya langsung meremas-remas batang penis kebanggannya dari luar celana.
“Ooohhh… Ciellooooo…. Isep memek Maaamaa Sayang… Sssshhh… Ooohhh….Isep yang kenceng… Oooohhh… Ciello Sayaaang…” Erang Citra berulangkali, seolah benar-benar sedang berbicara dengan putranya.
Mendengar kalimat-kalimat mesum Citra, membuat Ciello menjadi kehilangan akal. Ia merasa jika lenguhan-lenguhan yang diucapkan ibunya itu adalah sebuah undangan baginya untuk bisa ikut bergabung dan bermain birahi bersama wanita yang telah melahirkannya.
“Oooohhh… Ssshhh…. Iya begitu Sayangg… Isep memek Mama Sayang… Iseeepp… Ooohh…Jilatin juga itil Mama Sayang… Ooohhh… Ngentottt….. Enak sekali lidah Sayang…Ooohhh…Enak sekali….”
Karena berulangkali mendengar desahan ibu kandungnya, Ciello pun mulai terbuai dalam imajinasinya. Sehingga perlahan, ia pun membuka pintu kamar Citra dan melangkah kedalam. Mendekat kearah ibu kandungnya yang sedang telanjang dan memacu birahinya cepat-cepat.
CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK CLOK
“Oooohhh.. Ngeentttooott…. Ciello Saaayaaaanngg… Isep yang kuat Sayang…. Ooohh… Enak sekali Saayaaanngg… Jilatanmu… Bikin memek Mama makin nyut-nyutan… Bikin Mama cepet mau keluaaarrr… Ooohh… Enaakk… ” Erang Citra dengan tubuh yang terus meliuk-liuk keenakan. Matanya terpejam erat dengan punggung yang melengkung-lengkung kebelakang
CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK CLOK
“SSHHH….Oooohhh… Ngeentttooottt… NGENTTOOTTT… Ciiieellloooo… ISEP yang kenceng Sayang… Oohh… Jilaat memek Mama….Gigit itil Maamaa… Ooohh.. Ngeentttooott….NGEENTOOOTTTTT…..”
“Oohh… Mama… Ciello nggak tahan lagi Maaa… ” Desah Ciello yang tak mampu lagi membendung gejolak birahinya., “Kalo memang Mama mau Ciello entotin… Ciello bakal bantuin….” Tambah putra kandung Citra yang makin gelap mata.
Selagi Citra masih tenggelam dalam kenikmatan birahinya, Ciello pun buru-buru melepas semua baju yang menempel pada tubuhnya. Setelah itu, ia merangkak naik keatas tempat tidur Citra. Dengan perlahan, Ciello mendekat ke tubuh Citra yang masih terus mengocoki vagina beceknya sambil menatap gerakan jemari tangan ibu kandungnya dari dekat.
CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK CLOK
“Mama rupanya sudah benar-benar tenggelam dalam lautan birahinya…. “Celetuk Ciello ketika ia naik ketempat tidur. “Mama benar-benar nggak sadar akan adanya aku…” Tambah Ciello girang.
“Oooohhh… Ciieeellloooo… Bantuin Mama orgasme Sayaangg… Bantuin Mama buat ngebales tingkah mesum Papamu….. OOHHH.. Iyaa…. Begitu Sayang… Ssshh… OOHHHHH…. NGENTOOTTT….”
CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK CLOK CLOK… CLOK CLOK
“SSSHH… OOOHH… NGENTOTTT… OOHH… Jilatan lidahmu memang enak banget Cielloo… Bikin memek Mama nyut-nyutan… Oooohh… Terus Sayang… Oohhh… Ssss…. Bentar lagi Mama keluar Sayang…. Oooohh.. Bentar lagi Mama mau ngecrot Cielloku Saayang… Oooohhh….”
“Inilah saaatnya…” Batin Ciello ketika melihat tanda-tanda tubuh Citra yang mulai kelojotan karena akan mendapat gelombang orgasmenya, “Aku harus bisa menyodok memek Mama…. Iya… Harus bisa….” Tambah Ciello yang ingin segera mewujudkan khayalan mesumnya itu. Ia benar-benar ingin bisa menyetubuhi tubuh ibu kandungnya secepatnya.
“Heh Kontol….Itu lubang memek yang bakal menjadi target tujuanmu… ” Ucap Ciello pada batang penisnya dalam hati, sambil merangkak lebih dekat ke tubuh ibu kandungnya, “Itu lubang nikmat yang bakal ngambil keperjakaanmu…..” Tambahnya lagi sambil mulai mengocok dan mengarahkan kepala penisnya maju keselangkangan sempit Citra.
CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK CLOK CLOK… CLOK CLOK CLOK…
“Ooohhhh… Ciellooooo…. Iyaaaa…. Iyaaa terus begitu Saaayaaanggg…. Jilat yang kuaaat… Sedot lendir memek Mamamu ini Sayaaang… Ooohh issseeeeppp…. Ssshhh… Ooohhhh…. ” Desah Citra sambil terus mengobok-obok liang kewanitaannya, tanpa mengetahui jika ujung penis kebanggaan putranya sudah tertuju kearah vaginanya, “Kalo Papamu bisa bermain mesum dengan adikmu… Kenapa Mama nggak bisa bermain mesum ama kamu ya Sayang… Ohhh Cielloooo…. OOOHHH… NGENTOOOTT…. Mama bentar lagi keluar Sayaaang… Oooohhh…. Cieeellloooooo….”
“Iya Maaa… Kita balas aja perlakuan Papa….” Seru Ciello yang tiba-tiba sudah berlutut di depan selangkangan Citta. Ia kemudian memegang dan membentangkan kedua lutut Citra kesamping, hingga membuat celah vaginanya terbuka lebar. Setelah itu, putra kandung Citra buru-buru mengarahkan kepala penisnya maju, ketengah-tengah selangkangan ibu kandungnya.
“Looohhh…? CIELLOOO….?” Kaget Citra ketika merasakan sentuhan tangan Ciello pada kakinya, “Kok kamu ada disini Sayang…?”